Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,61 juta yang sebagian besar adalah merchant UMKM,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (24/4).
Menurut dia, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap tumbuh kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Ia menyebut nilai transaksi uang elektronik (UE) meningkat 41,70 persen (yoy) menjadi Rp253,39 triliun pada April 2024.
Sementara, nilai transaksi digital banking tumbuh sebesar 16,15 persen (yoy) menjadi Rp15.881,53 triliun.
“Penguatan literasi digital dan manajemen risiko penyelenggara dan masyarakat pengguna sistem pembayaran, termasuk berbagai inovasi yang mendukung inisiatif tersebut, guna memperkuat stabilitas sistem pembayaran dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Perry.
Adapun untuk nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp1.831,77 triliun atau turun sebesar 3,80 persen (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) meningkat 13,15 persen (yoy) menjadi Rp1.073,57 triliun pada April 2024.
Perry mengatakan pihaknya terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh Tanah Air.
“Sementara dari sisi perluasan akseptasi QRIS antarnegara akan terus diperkuat,” imbuhnya.
(del/pta)