Jakarta, CNN Indonesia —
PTĀ Unilever Indonesia Tbk menyebut penjualan produk perawatan diri seperti Pepsodent hingga Lifebuoy, menjadi yang paling berkontribusi pada pendapatan hingga mencetak laba Rp1,4 triliun di kuartal I-2024.
Direktur Utama Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan lini bisnis yang memberi sumbangsih paling besar adalah beauty and personal care. Sektor ini mencakup kebutuhan harian yang sering dipakai masyarakat.
“Beauty and personal care menjadi salah satu yang berdampak besar bagi bisnis kami. Jadi itulah jawaban terkait (produk) mana yang menyumbang pendapatan terbesar,” ungkap Benjie dalam Laporan Kinerja Keuangan Unilever Indonesia yang digelar secara virtual, Rabu (24/4).
“Mereknya, seperti Pepsodent, Lifebuoy, Sunsilk. Merek besar yang menjadi bagian kunci dari sejarah kami,” tegasnya.
Emiten berkode UNVR ini mengklaim penjualan produk mereka pada Maret 2024 sudah pulih. Angkanya sudah serupa dengan capaian perusahaan pada kuartal III-2023 lalu.
Pada kuartal I-2024 ini Unilever mencatatkan penjualan bersih Rp10,1 triliun. Laba bersih yang diperoleh UNVR mencapai Rp1,4 triliun.
“Kami mencatat adanya peningkatan kinerja keuangan perseroan, termasuk pertumbuhan dari sisi volume dan margin. Terlepas dari tantangan geopolitik dan iklim politik, kami yakin akan kemampuan perseroan untuk membawa bisnis kembali tumbuh,” tuturnya.
“Ke depan, kami akan tetap fokus mendorong pertumbuhan dan kemajuan bisnis, sejalan dengan komitmen kami untuk menghasilkan bisnis yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab,” imbuh Benjie.
Terkait gerakan boikot produk-produk diduga terafiliasi Israel, Benjie menekankan Unilever sudah eksis selama 90 tahun lamanya di Indonesia. Ia menegaskan 95 persen dari produk yang mereka jual juga diproduksi di dalam negeri.
Benjie menyebut UNVR akan terus menjaga reputasi yang sudah mereka bangun selama ini.
“Saya ingin mengingatkan soal kekhawatiran yang ada, kami harus mempertahankan citra yang sudah dibangun perusahaan ini selama 90 tahun di Indonesia. Ada 95 persen produk yang kami jual diproduksi di sini (Indonesia). Tidak banyak perusahaan multinasional bisa bicara begitu,” tegasnya.
“Jadi, saat kami mendorong pertumbuhan pendapatan, kami juga membantu perekonomian (Indonesia), dan meningkatkan lapangan kerja di sini. Karena 95 persen apa yang kami jual diproduksi di sini. Sangat penting untuk kami terus menjaga reputasi serta integritas kepada umat Islam dan masyarakat (Indonesia),” tutup Benjie.
(skt/pta)